Selasa, 07 Februari 2012

SAUNG UDJO.. KESENIAN ANGKLUNG KHAS JAWA BARAT

Saung Angklung Udjo (SAU) adalah suatu tempat workshop kebudayaan, yang merupakan tempat pertunjukan, pusat kerajinan tangan dari bambu, dan workshop instrumen musik daribambu. Selain itu, SAU mempunyai tujuan sebagai laboratorium kependidikan dan pusat belajar untuk memelihara kebudayaan Sunda dan khususnya angklung.

Didirikan pada tahun 1966 oleh Udjo Ngalagena dan istrinya Uum Sumiati, dengan maksud untuk melestarikan dan memelihara seni dan kebudayaan tradisional Sunda. Berlokasi di Jln. Padasuka 118, Bandung Timur Jawa Barat Indonesia.

Dengan suasana tempat yang segar udaranya dan dikelilingi oleh pohon-pohon bambu, darikerajinan bambu dan interior bambu sampai alat musik bambu.

Disamping pertunjukan rutin setiap sore, Saung Angklung Udjo telah berkali-kali mengadakan pertunjukan khusus yang dilakukan pada pagi atau siang hari. Pertunjukkan tersebut tidak terbatas diadakan di lokasi Saung Angklung Udjo saja, tetapi berbagai undangan tampil di berbagai tempat baik di dalam maupun di luar negeri, pada bulan Agustus tahun 2000 di Sasana Budaya Ganesha ITB, Bandung, Saung Angklung Udjo mengadakan konser kolaborasi dengan penyanyi cilik yang dijuluki Shirley Temple-nya Indonesia, yaitu Sherina.

Saung Angklung Udjo tidak terbatas pada hanya menjual seni pertunjukan saja, berbagai produk alat musik bambu tradisional (angklung,arumba, calung dan lainnya) dibuat dan dijual kepada para pembeli.

Tari Boranan merupakan kreasi terbaru dari daerah Lamongan. Nama tari tersebut terinspirasi dari makanan tradisional Lamongan yaitu "Nasi Boranan".Boran adalah istilah khas Lamongan yang terbuat dari bambu untuk tempat nasi.

Dalam penampilan Tari Boranan, dibawakan secara berpasangan degan membawa properti bakul ( boran). Tari Boranan pernah mengikuti lomba Tarian Daerah di Jakarta, tepatnya
di Taman Mini Indonesia Indah ( TMII ) dalam rangka Hari Pariwisata Nasional. Semua orang terpaku akan kecantikan tarian tersebut, sehingga mendapat juara 1 dan dikirim kenegara Thailand.
Setiap ada kegiatan kesenian, Tari Boranan selalu mengisi acara tersebut. Termasuk juga vestifal HJL ( Hari Jadi Lamongan ) Tari Boranan juga ditampilkan yang dibawakan oleh 440 putri Lamongan bertepatan dengan Hari Jadi Lamongan yang ke- 440 di alun - alun Kota Lamongan. Para penari terlihat begitu lincah, serasi, dan kompak dalam membawakan Tari Boranan.

Para warga terlihat antusias dan datang berbondong untuk memperingati Hari Jadi Lamongan, selain itu mereka juga ingin melihat Kesenian Khas Daerah yang dicintai seperti Tari Boranan Tari Turonggo Solah, dan Tari Mayang Madu.